Clik here to view.

Konfrontasi - Kemarahan tampak di wajah Presiden Amerika Serikat (AS) saat mengomentari dorongan sejumlah pihak agar dirinya mengirim pasukan darat untuk melawan kelompok militan Islamic State (ISIS) di Suriah.
Obama kesal karena banyak pihak, termasuk awak media, yang meminta dirinya segera menghabisi ISIS lewat kekuatan militer darat AS.
"Kita jangan menembak terlebih dahulu baru membidik kemudian," kata Obama, dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan G-20 di Antalya, Turki, Senin (16/11).
Beberapa jurnalis di Antalya bahkan mendesak Obama dengan ucapan, "habisi saja keparat-keparat itu."
Sejumlah politisi AS meminta Obama bersikap lebih keras terhadap ISIS, terutama setelah terjadinya serangkaian serangan teror di Paris, Prancis, pada Jumat kemarin. Obama geram dan menuding para kritiknya tak bisa menjelaskan apa yang harus dilakukan pasukan darat AS saat sudah tiba di Suriah.
"Jika orang-orang ingin melontarkan kritik dan opini atas apa yang mereka mau, berikan rencana spesifik," tegas Obama yang terlihat marah. "Saya tidak tertarik mengejar pemikiran terkait kepemimpinan AS, kemenangan AS, atau slogan apapun yang mereka buat. Saya terlalu sibuk menanggapi itu."
Selain kesal karena para kritiknya tidak bisa memberikan rencana spesifik, Obama juga menyinggung masalah yang akan dihadapi keluarga prajurit yang pergi berperang ke luar negeri.
"Saya tidak mau membuat keputusan agar Amerika terlihat kuat, atau saya terlihat kuat. Salah satu alasannya adalah ketika saya pergi ke Walter Reed (rumah sakit militer), saya melihat pemuda 25 tahun yang lumpuh dan kehilangan kakinya. Beberapa pasien di sana adalah orang-orang yang saya perintahkan untuk berperang," tegas Obama. (rol/ar)