
Konfrontasi - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendesak Senat bertindak cepat untuk menggantikan Antonin Scalia, hakim Mahkamah Agung yang baru meninggal dunia.
Berdasarkan konstitusi AS, presiden bertugas mencalonkan seorang hakim agung. Namun, calon yang diajukan harus melalui persetujuan Senat AS.
Masalahnya, para pimpinan Senat AS yang dikuasai Partai Republik mengatakan bakal menunda proses persetujuan calon hakim sampai presiden baru terpilih dan mulai bertugas tahun depan.
Para tokoh Partai Republik berpendapat bahwa bola kini berada di tangan rakyat yang bakal menentukan presiden baru sehingga kandidat hakim agung yang tepat bisa terpilih.
Respons Partai Republik kemudian ditanggapi Obama.
“Tiada hukum tidak tertulis yang mengatakan pemilihan (hakim agung) hanya bisa dilakukan pada tahun ganjil. Itu tidak ada dalam teks konstitusi. Saya berharap mereka (Senat) melakukan tugas mereka,” kata Obama.
Image copyright AP Image caption Scalia, yang dikenal sebagai hakim paling konservatif pada Mahkamah Agung AS, meninggal dunia pada akhir pekan lalu.
Scalia, yang dikenal sebagai hakim paling konservatif pada Mahkamah Agung AS, meninggal dunia pada akhir pekan lalu. Kematian Scalia dapat mengubah keseimbangan kekuatan di MA.
Pasalnya, sejak Scalia meninggal, terdapat empat hakim konservatif dan empat hakim liberal di MA. Pengganti Scalia akan menentukan apakah MA lebih condong ke kubu liberal atau konservatif.
Selama ini, jajaran hakim konservatif di MA merupakan mayoritas dengan komposisi 5-4. Mereka dinilai memperlambat upaya pemerintahan Obama dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan imigrasi.(bbc/ar)