
KONFRONTASI - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan istrinya, Michelle Obama, turut berduka atas kepergian petinju legendaris, Muhammad Ali. Dalam keterangan resminya, mereka mengenang Ali sebagai sosok yang hebat.
“Muhammad Ali adalah orang terhebat. Titik,” kata Obama seperti tertulis dalam keterangan pers yang dimuat di situs The White House, Sabtu, 4 Juni 2016.
Obama mengatakan, Ali akan menjawab bahwa dirinya lebih hebat dari yang terhebat jika dia ditanya soal itu. Namun, yang membedakan dia dengan orang lain, menurut Obama, adalah semua orang setuju dengan pendapatnya.
Obama dan istri menyatakan bersyukur mengenal Ali. Di ruang belajarnya, dekat Oval Office, Obama menempatkan sepasang sarung tinju di bawah foto Ali. Itu adalah foto Ali saat masih berusia 22 tahun, saat ia masih bernama Cassius Clay—pemenang medali emas Olimpiade.
Obama menyatakan dirinya masih terlalu muda untuk mengerti siapa Ali saat foto itu diambil. Ali yang ia kenal adalah Ali yang muncul di Madison Square Garden dan berakata, “Saya orang Amerika. Saya hitam, percaya diri, angkuh; namaku bukan namamu; agamaku bukan agamamu; targetku bukan targetmu. Terbiasalah denganku.”
Obama mengatakan, dia mengenal sosok Ali yang berjuang untuk kebenaran. “Seorang pria yang berjuang untuk kita,” tulis sang Presiden.
Obama mengingat Ali yang turut memperjuangkan kebanggaan menjadi seorang Afro-Amerika dan mendorong penghentian diskriminasi ras di Amerika. Presiden Amerika Serikat itu menyatakan Ali berdiri bersama Marten Luther King dan Nelson Mandela.
Ali juga hampir masuk penjara karena menolak bertugas sebagai tentara untuk Perang Vietnam. Dia sempat kehilangan lisensi bertinjunya, sebelum akhirnya mendapatkan kembali lisensi itu setelah menempuh jalur pengadilan. “Ali teguh berdiri. Dan kemenangannya membantu kami terbiasa dengan Amerika yang kami kenal kini,” kata Obama.
Obama mengatakan Ali tentu bukan sosok sempurna. Namun, semangatnya menarik minat lebih banyak teman dibandingkan musuh. “Mungkin karena kami berharap melihat diri kami dalam dirinya,” kata Obama.
Setelah kekuatan fisiknya melemah, Obama mengatakan Ali justru lebih kuat membawa kedamaian dan rekonsiliasi di seluruh dunia. Ali mengatakan kepada orang lain bahwa mereka juga bisa menjadi hebat. Meski Ali diserang penyakit, Obama mengatakan cahaya di matanya tak bisa hilang.
“Muhammad Ali mengguncang dunia,” kata Obama. Ia mengatakan, berkat Ali dunia dan semua orang menjadi lebih baik. Di akhir pernyataan resminya, Obama mengatakan keluarganya mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga Ali. Mereka berdoa petarung terhebat tersebut dapat beristirahat dengan tenang.
Muhammad Ali meninggal di usia 74 tahun di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Jumat, 3 Juni 2016, waktu setempat. Juru bicara keluarga keluarga, Bob Gunnell, mengatakan Ali dirawat di sebuah rumah sakit di Phoenix sejak Kamis, 2 Juni 2016.
Selama 32 tahun, Ali berjuang melawan penyakit parkinson. Bob mengatakan penyebab kematian Ali kemungkinan akibat masalah pernapasan.
Sebelum dirawat pada Kamis lalu, Ali pernah dirawat di rumah sakit pada Januari 2015 karena infeksi saluran kemih. Pada Desember 2014, ia dirawat akibat pneumonia. (tmp/ar)